MZAW.icwpost.id
Saat hari kiamat tiba, Malaikat Israfil meniup sangkakala. Tiupan sangkakala itu begitu keras dan mematikan seluruh makhluk, terkecuali yang dikehendaki-Nya tetap hidup.
Peristiwa ditiupnya sangkakala yang mendai datangnya kiamat ini turut disebutkan dalam Al-Qur’an surah An Naml ayat 87.
مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُ ۗوَكُلٌّ اَتَوْهُ دٰخِرِيْنَ
Artinya: “(Ingatlah) pada hari (ketika) sangkakala ditiup sehingga terkejutlah semua yang ada di langit dan semua yang ada di bumi, kecuali yang Allah kehendaki. Semuanya datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.”
Begitu pula dalam surah Al Muddassir ayat 8-10 Allah SWT juga berfirman,
فَاِذَا نُقِرَ فِى النَّاقُوْرِۙ ٨ فَذٰلِكَ يَوْمَىِٕذٍ يَّوْمٌ عَسِيْرٌۙ ٩ عَلَى الْكٰفِرِيْنَ غَيْرُ يَسِيْرٍ ١٠
Artinya: “Apabila sangkakala ditiup, hari itulah hari yang sulit, (yang) tidak mudah bagi orang-orang kafir.”
Menurut Kitab Al-Yawm al-Akhir fi al-Qur’an al-‘Azhim wa al-Sunnah al-Muthahharrah karya Abdul Muhsin al-Muthairi sebagaimana diterjemahkan oleh Zaenal Arifin, Rasulullah SAW pernah mendefinisikan sangkakala (al-shur) sebagai tanduk yang ditiup. Pendapat ini mengacu pada riwayat yang berasal dari ‘Abdullah ibn ‘Amr.
Sangkakala tersebut nantinya akan ditiup sebanyak dua kali. Tiupan pertama adalah ketika berakhirnya dunia, saat hari kiamat terjadi. Hanya orang-orang kafir yang masih hidup saat itu. Sementara orang-orang Mukmin, sudah dimatikan dahulu oleh Allah SWT.
Kemudian, pada tiupan sangkakala kedua, makhluk termasuk manusia akan dibangkitkan lagi dan digiring ke Padang Mahsyar.
Yang kerap menjadi pertanyaan, bagaimana wujud sangkakala kiamat tersebut? Lantas, kapan sangkakala itu diciptakan?
1. Apa Itu Sangkakala
Perihal definisi sangkala kiamat, seperti dikutip dari schmu.id, dari Abdullah bin Umar R.a beliau menceritakan Ada orang Arab Badui bertanya “Ya Rasulullah apa itu as-Shur (Sangkakala) Beliau menjawab tanduk yang akan ditiup,”. (HR. Ahmad dan Abu Daud)
Dalam Al-Quran Allah menyebut Sangkakala dengan Ash-Shur. Imam Ibnu Qudamah Al Maqdisi dalam kitab Syahro Luma’tul I’tiqad menjelaskan secara bahasa Ash-Shur berarti tanduk.
Sedangkan menurut istilah syariat yang dimaksud Ash-Shur adalah sangkakala yang sangat besar yang akan ditiup malaikat yang bertugas untuk meniupnya.
Allah menciptakan Sangkakala bersamaan dengan penciptaan bumi dan langit. Hal ini sebagaimana yang terdapat dalam sebuah hadis Dari Abu Hurairah R.a meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya, Allah SWT semenjak menciptakan langit dan bumi. Dia menciptakan pula Sangkakala, lalu Dia berikan kepada Israfil. Israfil meletakkan di mulutnya. Dia berada di Arasy tengah menunggu datangnya perintah dari Allah SWT untuk meniup terompet tersebut,”.
Sampai di sini kita tentu sudah paham bahwa alasan mengapa tiupan terompet Sangkakala dijadikan sebagai aba-aba akan datangnya hari kiamat termasuk keimanan terhadap hari akhir adalah beriman dengan ditiupnya Sangkakala pada hari kiamat.
2. Seperti apa wujud terompet Sangkakala?
Kita tahu bahwa malaikat Israfil yang mendapat tugas meniup Sangkakala sebagai tanda hari akhir. Diriwayatkan bahwa malaikat Israfil membondong Sangkakala itu di atas pinggang kanannya, sedangkan kepala Sangkakala berada tepat di depan mulutnya.
Dari waktu ke waktu malaikat Israfil selalu menanti kapan perintah dari Allah SWT itu datang. Ketika masa dunia telah mencapai tujuannya semakin dekat lah Sangkakala itu ke wajah malaikat Israfil.
Pada saat hari yang dijanjikan telah tiba malaikat Israfil akan mengumpulkan keempat sayapnya dikenakannya. lantas Dia pun meniup Sangkakala itu maka hancurlah semua yang ada di dunia tanpa tersisa satu makhluk pun.
3. Bentuk dan Ukuran Sangkakala
Riwayat dari Abu Hurairah R.a , Rasulullah SAW menjelaskan singkat tentang wujud dan bentuk sangkakala malaikat Israfil. Ciri pertama Allah SWT telah menciptakan Sangkakala yang dipasrahkan kepada malaikat Israfil. Untuk meniup sangkakala hari kiamat telah tiba.
Dijelaskan pula bahwa Sangkakala itu memiliki 4 cabang, yang mana satu cabang berada di timur, satu cabang berada di barat. Satu cabang berada di bawah bumi yang paling bawah. Dan satu cabang berada di langit ketujuh yang paling atas.
Dari penjelasan ini menunjukkan bahwa sangkakala itu sangat besar, melebihi langit dan bumi. Jadi hakikatnya kita semua hidup berada di dalam sangkakala malaikat Israfil tanpa disadari.
Di dalam Sangkakala tersebut terdapat pintu-pintu sejumlah ruh-ruh l. Mulai dari awal hingga akhir makhluk yang diciptakan Allah SWT baik di langit maupun di bumi.
Kemudian di dalam Sangkakala itu terdapat 70 rumah, satu rumah tempat ruh-ruh para Nabi. Satu rumah tempat ruh-ruh para malaikat satu rumah tempat ruh-ruh jin.
Satu rumah tempat ruh-ruh manusia Satu rumah tempat ruh-ruh syaitan, satu rumah tempat ruh-ruh hewan melata, singa, semut dan seterusnya hingga sampai sempurna 70 golongan mahkluk. (Red01/ril)