mzaw-icwpost I Orang yang tidak terbiasa ikhlas itu aneh. Karena semua yang ada di dunia ini sebenarnya bukan milik kita. Termasuk harta yang ada pada kita sebenarnya adalah milik Allah SWT. Misalnya saat kita memberi shodaqoh kepada seseorang, apakah harta itu milik kita? Itu semua milik Allah SWT. Jadi kalau ada seseorang melaksanakan shodaqoh, uang yang diberikan itu bukan miliknya.
Hal ini dikatakan Gus Baha dalam sebuah pengajian yang dikutip dari kanal youtube Kalam Kajian Islam. Intinya seseorang yang memberi harta kepada orang lain bagaikan makelar saja, karena uangnya sebenarnya bukan milik dia. “Rasa ikhlas itu harus dilatih bahwa semua yang dilakukan adalah karena Allah,” kata Gus Baha.
Sementara itu pada kesempatan lain, Gus Baha pernah menjelaskan tentang keikhlasan yang kali ini dikutip dari kanal Ngaji Melu Kyai dengan judul Latihan Ikhlas. Dalam kesempatan ini Gus Baha memberi contoh seseorang sholat tapi banyak mengeluh. Itu juga pertanda dia tidak iklhas.
Contoh lain, seseorang memberi shodaqoh tapi diungkit-ungkit. Padahal manusia itu bagaikan mainan saja, yang sepenuhnya dikendalikan oleh Allah. Gus Baha mengajak umat Islam memahami ilmu hakekat. Dengan memahami hakekat, orang bahkan merasa janggal kalau tidak bisa ikhlas.
Misalnya seseorang memiliki Rp 100 ribu. Lalu ia menyumbangkan kepada orang lain. Dia akan sulit ikhlas kalau merasa uang itu miliknya. Bahkan mungkin malah mengungkit-ungkit soal bantuan tersebut. Kalau kita menganggap uang itu adalah milik Allah, maka itu cuma titipan. “Karena itu menurut Al- Hikam, orang tidak ikhlas itu adalah sebodoh-bodohnya orang,” kata Gus Baha.
Dalam buku itu ditulis “Bagaimana mungkin kita meminta imbalan dari orang yang memberi hadiah,” katanya.
Gus Baha memberi gambaran,bahwa orang shalat itu karena adanya taufik dari Allah, orang bisa haji karena Allah, bisa ibadah juga karena Allah. “Nah Allah yang memberi taufik kok malah diminta imbalan?” ujar Gus Baha membuat ilustrasi. Itu perbuatan yang tidak masuk akal.
Yang membuat orang tidak ikhlas karena dia sombong. “Kalau kita mendahului ilmu hakekat maka ikhlas jadi mudah,” katanya. “Misalnya saya mengajar karena mendapat ilmu dari Allah,” ujarnya. Dengan perasaan seperti itu, maka kita tidak akan menuntut atau mengungkit-ungkit ibadah yang telah kita lakukan.
Jadi intinya, kita menjadi sulit ikhlas karena merasa sombong. Kita merasa penting. Padahal semua yang ada di dunia ini adalah milik Allah Religi/ril