Paluta-icwpost I Anngota komisi III DPRD Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak PT Sumber Sawit Nusantara (PT SSN) terkait keluhan 480 orang masyarakat di tiga desa di kecamatan simangambat yang terkena inpeksi saluran pernapasan (ISPA) yang di duga terjadi akibat pencemaran udara dari asap pabrik PT SSN.
Pencemaran lingkungan hidup tersebut diduga akibat munculnya asap hitam yang berlebihan dari blower Pabrik Kepala Sawit (PKS) PT SSN dan banyaknya debu jalan karena jarang disiram. Akibat pencemaran udara tersebut banyak warga yang mengalami penyakit Ispa di Desa Sionggoton, Gunung Manaon dan Desa Tanjung Botung.
Tokoh masyarakat dan tokoh pemuda yang mewakili tiga desa tersebut menyebutkan persoalan itu telah berlangsung lama dan telah berulang kali disampaikan melalui aksi unjuk rasa namun hingga saat ini belum mendapat respon baik.
“Melalui RDP ini kami meminta agar dinas lingkungan hidup lebih bekerja keras dan jangan hanya menerima laporan saja namun silakan cek langsung ke lapangan bagai mana kondisi kami di lapangan”.ungkap Holilun Naim Nasution saat menyampaikan keluhannya,.Kamis(12/06)
Ketua Komisi lll DPRD Paluta Akhiruddin Ritonga yang juga tinggal di desa yang berdekatan dengan PKS tersebut mengaku juga merasakan dampak dari pencemaran udara tersebut dan sudah banyak mendapat laporan dari warga sekitar terkait terjadianya pencemaran udara di sekitaran PT SSN tersebut.
“Kebetulan saya tinggal di desa yang berdekatan dengan PKS tersebut dan saya banyak menerima laporan dari warga terkait hal itu, dan berdasarkan laporan dari puskesmas Ulak Tano bahwa 480 warga sekitar mengalami penyakit Ispa dan itu nyata bukan karena wabah namun karena pencemaran udara”,.ujarnya.
Dirinya melanjutkan agar melalui RDP tersebut pihak PT SSN mau bertanggung jawab akibat kejadian tersebut yang mengakibatkan masyarakat sekitar menjadi korban dan melalui RDP ini kita selaku ketua pimpinan sidang meminta kepada dinas terkait agar merekomendasikan agar PT SSN ini di tutup sementara sampai mereka dapat melakukan pembenahan.
Sementara itu manager PT SSN Bambang Susilo saat di mintai keterangannya mengaku bahwa asap yang timbul dari blower kemungkinan di akibatkan kerusakan pada mesin sehingga menimbulkan asap yang berlebihan dan berjanji akan segera memperbaikinya.,(BHS).








