Medan.icwpost.id
Median Jalan Karya Wisata, Kecamatan Medan Johor menuai polemik. Proyek pembangunan itu ditolak masyarakat.
Sebabnya, median jalan setinggi sekitar 65 cm itu, justru mengganggu aktifitas warga. Termasuk para pedagang yang merasa dirugikan dengan keberadaan median jalan. Mereka harus kehilangan omzet karena konsumen yang enggan datang karena terhalang median. Apalagi para pelaku usaha yang bereda di dalam Komplek, hal ini sangat merugikan dan sejak adanya Median Jalan tersebut, pelaku usaha mengalami kerugian hingga ratusan juta/hari nya, karna berkurangnya pembeli.
Niat Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution yang ingin mengurai kemacetan dengan median jalan, bertolak belakang dengan kondisi di lapangan. Kemacetan justru semakin menjadi.
Warga Medan Johor membangun aliansi Forum Masyarakat Johor Menggugat (FMJM). Mereka baru menggelar aksi petisi tanda tangan yang ditandatangani ratusan orang. Bahkan di laman change.org, petisi protes terhadap median jalan sudha diteken lebih 2.500 orang.
Gumilar Aditiya Nugroho, Koordinator FMJM mengatakan, median jalan di Karya Wisata merupakan proyek gagal. Karena dianggap tidak memberikan manfaat. Sederhananya, kata Agum sapaan akrabnya, jika median jalan itu memberikan manfaat, maka tidak akan ada warga yang memrotes.
Protes warga mayoritas menginginkan agar median jalan ditiadakan. “Ini harus dievaluasi,” kata Gumilar, Rabu (21/12).
Menurut FMJM, pembangunan median jalan di Karya Wisata sangat minim kajian. Riset sederhana mereka menunjukkan, waktu tempuh kendaraan menjadi lebih lama ketika median jalan ada. imbuhnya. (red01/Ril)