Nias Barat-icwpost I Sejumlah sungai di Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara (Sumut), meluap karena hujan yang terus mengguyur wilayah tersebut. Akibatnya, ada jembatan yang ambruk dan sejumlah rumah warga terendam. Kasi Humas Polres Nias Aipda M Motivasi Gea mengatakan peristiwa jembatan ambruk dan rumah terendam itu terjadi di wilayah yang berbeda. Jembatan ambruk terjadi Desa Tuwuna, Kecamatan Mandrehe pagi tadi, sedangkan rumah warga yang terendam terjadi di Desa Lolohia, Kecamatan Mandrehe Barat.
“Kalau jembatan ambruk kejadiannya sekitar jam 9.30 WIB diakibatkan derasnya hujan sejak tadi pagi,” kata Motivasi saat dikonfirmasi, Rabu (5/3). Motivasi mengatakan jembatan penghubung utama antara Kabupaten Nias Barat dengan Kabupaten Nias dan Kota Gunungsitoli itu ambruk karena aliran Sungai Noyo meluap. Jembatan yang dibangun sejak 1996 ini ambruk mencapai 60 meter dari total panjang 90 meter.
“Tiang penyangga tengah jembatan roboh akibat derasnya arus banjir, sementara besi penyangga dan lantai jembatan hanyut terbawa arus,” jelasnya.
Aipda Motivasi menyebut jembatan itu kini tidak bisa dilalui, baik kendarasn roda dua maupun empat. Pihak kepolisian pun telah memasang garis polisi di jembatan tersebut sebagai peringatan agar tidak melintas. Dia menyampaikan ada beberapa jalur alternatif yang bisa dilalui oleh masyarakat. Pertama, jalur kendaraan roda dua dari Simpang Doli-Hilimayo-Kecamatan Botomuzoi-Simpang Botombawo.
Kedua, untuk jalur roda dua dan roda empat bisa melewati Simpang Lahomi menuju Kecamatan Lolowau Kabupaten Nias Selatan, lalu menuju ke Desa Duria, Kecamatan Lolofitu Moi.
“Kami telah berkoordinasi dengan pihak dinas terkait untuk penanganan lebih lanjut,” ujarnya.
Selain itu, kata Motivasi, luapan sungai juga terjadi di Desa Lolohia, Kecamatan Mandrehe Barat, hari ini. Sungai yang meluap adalah aliran Sungai Moroo. Akibatnya, ada delapan rumah warga yang terendam.
“Air menggenangi jalan utama serta merendam delapan rumah warga dengan ketinggian mencapai sekitar 50 cm,” ujarnya. Red01/ril