Nias Utara.icwpost.id
Satu kapal tanker berbendera Gabon mengalami kebocoran di Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara (Sumut). Setelah dicek, kapal itu ternyata bermuatan 1.900 ton bahan mentah aspal. Kapal itu berlabuh dari Uni Emirat Arab menuju Padang dan Sibolga. Akibatnya mencemari lautan hingga radius 50 kilometer.
“Karena kapal sudah bocor, akhirnya aspal yang berada di atas kapal itu keluar dan sampai di laut. Sampai hari ini sudah kurang lebih sekitar radius 50 kilometer,” kata Kepala Bidang Teknologi Komunikasi dan Informatika Dinas Kominfo Kabupaten Nias Utara, Syukur Zebua saat wartawan, Selasa (21/2).
Syukur menyebut kapal tanker dengan nama MT AASHI itu mengalami kebocoran dan terdampar di Desa Faekhuna’a, Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara pada Sabtu (11/2) lalu. Setelah menerima informasi itu, pihaknya bersama TNI AL dan Polairud langsung menuju lokasi kejadian.
Setelah kejadian itu, Syukur menyebut aspal yang dimuat oleh kapal itu terus tumpah ke laut. Kondisi itu, kata Syukur membuat laut menjadi tercemar.
Menurutnya, banyak biota laut mati karena tercemar aspal itu. Bahkan, warga yang berprofesi sebagai nelayan di daerah itu tidak bisa melaut.
“Pencemaran itu sampai menembus ke sekitar Kawasan konservasi Perairan Toyolawa- Lahewa, dan mengancam sepanjang panjang pantai yang menjadi pendaratan penyu. Penyu itu mati gara- gara aspal ini,” sebutnya
“Kapal itu berisi sebanyak 20 orang terdiri dari satu kapten dan 19 ABK berkewarganegaraan India. Kapal itu mengalami kerusakan atau kebocoran yang disebabkan hantaman ombak dan karena kondisi sudah berkarat,” ujarnya. (ril)
.