Riau.icwpost.id
Kekesalan Bripka Andry makin menjadi-jadi karena disebut tak memberi sumbangsih kepada korps selama bertugas di sana. Tak ada kontribusi itu, yang ditengarai menjadi alasan dia dimutasi.
Bripka Andry yang terima dimutasi, awalnya menghadap atasannya, Komandan Batalyon B Pelopor, Kompol Petrus Hottiner Simamora. Dia menanyakan alasan dia dipindahkan dari sana. “Saya di Rohil dinas, tiba-tiba 3 Maret 2023 ada rapat di kantor dan dapat kabar soal mutasi saya ke Pekanbaru. Saya tanyalah ke Danyon saya karena saya tidak pernah mengurus mutasi dan tidak ada masalah,” kata Bripka Andry, Senin (6/6).
“Saya tanya kenapa dimutasi. Kata Danyon keputusan Dansat Brimob di Pekanbaru ya saya sampaikan ke keluarga. Besok Sabtu pagi saya tanya beliau tidak di tempat, lalu ibu saya ngajak menghadap ke Pekanbaru,” katanya. Andry pun berangkat ke Pekanbaru untuk menemui Dansat Brimob Kombes Ronny Lumban Gaol. Namun ia baru bisa jumpa pada Selasa (7/5) di rumah dinas Dansat Brimob di Pekanbaru.
“Berangkatlah kami ke Pekanbaru, ya saya jumpa. Saya tanyakan, karena saya merasa tidak pernah mengajukan mutasi. Dijawab seperti itu ‘Kamu tidak ada salah, terlalu lama dan nggak ada kontribusi ke satuan’,” katanya. “Saya jawab, izin saya menjawab sekarang saya sudah maksimal menjalankan tugas dari Kompol Petrus selaku Danyon saya. Beliau minta saya, ini ada proposal bantu, tembus dan terbangunlah klinik sekarang,” katanya.
“Saya juga jalankan perintah dari Danyon saya untuk mencari kebutuhan dana beliau. Besarnya Rp 650 juta ini dikirim dari rekening istri saya ke Kompol Petrus, untuk pribadi beliau,” katanya.
Namun Andry sedikit kecewa mendengar jawaban Kombes Ronny. Termasuk soal diminta mundur dari Korps Bhayangkara karena protes terkait mutasi dari Dansat Brimob.
“Dijawab ‘Saya tidak terima (setoran)’, siap komandan jangan salahkan saya. ‘Ya kalau tidak mau mutasi mundurkan diri saja atau jalani mutasi’, itu istri saya memohon pada beliau, bilang orang tua sakit,” kata Andry.
Kesal karena dimutasi, Bripka Andry kemudian curhat lewat akun Instagramnya. Andry mengaku selama ini kerap diminta uang setoran dari atasan. Bahkan nilainya mencapai Rp 650 juta. “Selain itu saya itu saya diminta mencari uang dari luar dan sudah saya setorkan sebesar Rp 650 juta ada bukti-bukti transfernya,” kata Andry. (red01/ril)