Tebo Jambi-icwpost I H.Aspan S.T kembali memenuhi undangan warga dusun langgas desa Balai Rajo Kecamatan Tujuh Koto Ilir pada (17/5) , dusun yang terletak pada kawasan hutan lindung ini sangat sulit dijangkau, perlu waktu tiga jam untuk mencapai dusun tersebut, dengan sarana tranportasi jalan darat yang sangat minim dan rusak parah membuat dusun ini terisolir. Diperparah tidak adanya penerangan dan sinyal HP dusun langgas semangkin tenggelam dalam keterisolirannya.
Setibanya disana H.Aspan S.T disambut dengan kelompok rebana persatuan ibu ibu dusun langgas, cukup kreatif bahkan mereka membuat gapura selamat datang untuk H.Aspan S.T beserta istri dan rombongan. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki oleh warga dusun langgas mereka ingin menyambut H.Aspan dengan sebaik baiknya.
Dalam dialog yang terjadi pada pertemuan tersebut warga sangat ingin membuka keterisoliran mereka mereka ingin punya puskesmas, mereka ingin punya penerangan, mereka ingin punya akses internet, mereka ingin punya jalan darat yang bagus agar hasil sawit mereka bisa dibawa keluar sebagaimana yang disampaikan oleh ibu yusriana dan ibu Nuryani warga desa Balai Rajo dusun Langgas ” kami sangat butuh puskesmas, listrik kayak dusuh dusun yang Laen pak, kami sangat berharap kelak jika pak aspan menang jadi bupati untuk memperhatikan kami disini” punya mereka.
Dalam sambutannya HAspan mengatakan berbagai persoalan yang disampaikan oleh warga dusun Sentano, plumpang, patokan, pemayungan kilis dan langgas sendiri ini sama, persoalannya ada kampung atau dusun didalam kawasan hutan, bukan Pemda tidak punya uang untuk membangun sekolah dan puskesmas disini, akan tetapi aturan yang membatasi Pemda tidak boleh untuk menggunakan anggaran membangun didalam kawasan, tapi kami melalui tim ketelanjuran susah mendata ini semua ini, Insya ALLAH akan ada jalan keluar beberapa waktu lalu semasa kami menjabat Pj, kami udah perintahkan kades untuk mendata semua,baik kebun , fasum , karena ini akan dicari jalan keluarnya oleh mentri terkait agar penduduk bisa menikmati pembangunan dan kejelasan terhadap lahan mereka ” tegas Aspan. ( Adl )