Breaking News
Sumut  

Kabupaten Batu Bara Raih 10 Juara Pada MTQ ke-38 Tingkat Provinsi Sumut

Kabupaten Batu Bara Raih 10 Juara Pada MTQ ke-38 Tingkat Provinsi Sumut

Batu Bara, (ICWPost) 

Bupati Kabupaten Batu Bara Ir Zahir MAP menghadiri pentupan MTQ ke-38, yang diselenggarakan di Kampus UIN Sumut, Jalan Sutomo Medan, Senin (28/03). Pada tahun ini, Kabupaten Batu Bara memperoleh 10 juara dalam berbagai kategori perlombaan. 

Kegiatan tersebut turut dihadiri Rektor Universitas Islam Negeri Sumut (UINSU) Prof. Dr Syahrin Harahap, Ketua LPTQ Sumut Dr H Asren Nasution dan Ketua MUI Sumut Maratua Simanjuntak.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, juga hadir secara virtual untuk memeriahkan acara tersebut.

Gubsu Edy Rahmayadi dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada para peserta MTQ yang menjadi pemenang. Ia juga meminta kepada peserta yang belum menang, untuk jangan berkecil hati dan terus belajar memahami kandungan ilmu Alquran. 

“Belajar dan pahami isi kandungan Alquran. Untuk menerapkan kehidupan sehari-hari yang baik dan berguna kepada orang lain dan masyarakat banyak”, Ujar Edy Rahmayadi. 

Pada event tahunan ini, Kabupaten Batu Bara memperoleh 10 juara dalam berbagai kategori perlombaan. Tartil Putra untuk harapan 2 dimenangkan oleh Alif Al Ihsan, Tilawah anak-anak Putra juara 2 dimenangkan Muhammad zulfikri, Tunanetra Putri juara 3 dimenangkan Khairunnisa, Tunanetra putra harapan 2 dimenangkan Fredy Ariansyah, Murattal putra harapan 2 dimenangkan Alvin Qadri Hafiz, 5 juz putra harapan 1 dimenangkan Muhammad Ziyad, 20 juz putra juara 3 dimenangkan Ahmad Tanthowi Shofa Siagian, Mushab putri harapan 1 dimenangkan Ainul Mardiah, Mushab putra harapan 3 dimenangkan Fikri Yasin Saragih. 

Penutupan acara ditandai dengan penabuhan gendang rebana oleh Gubsu Edy Rahmayadi, dan dilanjutkan dengan pembacaan pemenang. 

Pelaksanaan MTQ untuk membangun kebersamaan dan meningkatkan pemahaman akan isi Alquran serta menerapkan nilai-nilai Islami, yang sejalan dengan misi Bupati Zahir untuk menjadikan masyarakat Batu Bara, menjadi masyarakat industri yang berbudaya serta religius. (Dolok)