Tanjungbalai-icwpost I “Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam menciptakan lingkungan Lapas yang lebih baik. Dengan adanya skrining NAPZA ini, kami berharap bisa mengidentifikasi secara dini masalah kesehatan yang berkaitan dengan narkotika dan memberikan rehabilitasi yang tepat bagi warga binaan.”
Demikian hal itu disampaikan Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tanjungbalai Asahan, Irhamuddin,Amd,IP,SH,MH yang didampingi oleh Kepala Seksi Bimbingan Narapidana (Kasi Binadik) Rudi Sembiring dan Kepala Sub Seksi Perawatan (Kasubsi Perawatan) Ilhamsyah, serta jajaran tim medis Lapas Tanjungbalai Asahan pada saat membuka kegiatan skrining NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya) yang dilaksanakan di aula Lapas Jalan Mesjid Kelurahan Pulau Simardan Kecamatan Datuk Bandar Timur Kota Tanjungbalai, pada hari Rabu (22/01) siang.
Sebanyak 50 orang WBP yang terdaftar dalam kegiatan ini, sebagian besar di antaranya adalah tahanan yang baru masuk ke Lapas.
Skrining ini dilakukan untuk memastikan bahwa mereka mendapat perhatian medis yang diperlukan dan memastikan tidak ada indikasi penyalahgunaan narkoba di kalangan WBP.
Sementara itu, Rudi Sembiring menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari upaya rehabilitasi bagi warga binaan yang terindikasi menggunakan napza.
“Skrining ini merupakan langkah awal dalam membantu para narapidana untuk mengatasi ketergantungan dan memberikan kesempatan mereka untuk memperbaiki diri melalui program rehabilitasi,” ujarnya.
Disamping itu, Kalapas Irhamuddin juga mengatakan bahwa “Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam menciptakan lingkungan Lapas yang lebih baik.
Bahwa dengan adanya skrining NAPZA ini, kami berharap bisa mengidentifikasi secara dini masalah kesehatan yang berkaitan dengan narkotika dan memberikan rehabilitasi yang tepat bagi warga binaan.” Tuturnya.
Dan melalui kegiatan ini, diharapkan Lapas Tanjungbalai Asahan dapat lebih maksimal dalam memberikan pelayanan kesehatan, serta mendukung proses rehabilitasi bagi para narapidana. “Kami berharap, dengan adanya skrining NAPZA ini, proses rehabilitasi dapat berjalan lebih optimal dan para warga binaan dapat kembali ke masyarakat sebagai individu yang lebih sehat dan produktif,” tutup Kalapas.(z)