Deliserdang-icwpost I Ratusan massa masih memenuhi Jalan Pembangunan, secara pelahan bergerak menuju rumah J yang berada di belakang rumah warga lainnya. Senin (25/11)
Sesampainya di rumah tersebut, warga terkejut karena kediaman J sudah dikawal beberapa anggota ormas G. Lantas, DA tim sukses salah satu paslon Bupati/Wabup Deliserdang berdalih bahwa beras yang dibagikan tersebut menggunakan uangnya sendiri.
“Apa salah kalau saya mau sedekah. Uang membeli beras ini bukan dari paslon, tapi uang saya sendiri, saya juga mempertanggungjawabkannya,” tutur DA, berdalih. Mendengar itu, warga masih diam beberapa saat. Kemudian tokoh masyarakat Deliserdang H.Sugeng Sugiarto dan Budi, langsung mengatakan bahwa di minggu tenang pilkada tak diperkenankan membagi-bagikan beras kepada warga.
“Kalau mau sedekah bukan menjelang dua hari lagi pencoblosan atau minggu tenang. Lagian kalau mau sedekah kenapa nggak di rumah orang, malah menimbun begitu banyak pula,” papar H.Sugeng Sugiarto dan Budi yang disaksikan Ketua Panwascam Lubukpakam, Alvi.
Suasana makin hangat karena Ketua ormas G Lubukpakam, K memanggil anggota lagi untuk turun ke lokasi via telepon.
Mendengar itu, Ketua Pemuda Pancasila (PP) Kecamatan Lubukpakam, Eko langsung mengingatkan K. Begitu juga massa lainnya berupaya mengejar K. Untung saja massa lainnya terus berupaya meredam suasana.
Tak berselang lama, Kasat Reskrim Polresta Deliserdang Kompol Risqi Akbar, S.IK,M.H bersama sejumlah anggota tiba di lokasi menenangkan massa disusul Kapolsek Lubukpakam AKP Rusdi. Kemudian Ketua Panwascam Lubukpakam, Alvi menelpon Komisioner Bawaslu Deliserdang.
Untuk meredam amarah warga, pihak Polresta Deliserdang meminta massa untuk bubar. Namun massa belum mau bubar sebelum ada pihak Bawaslu Deliserdang tiba di lokasi.
Komisioner Kordinator Bakumdu Bawsalu, Sartua Djandra Situmorang SH yang tiba di lokasi sekitar pukul 23.30 WIB meminta perwakilan warga untuk menjelaskan kronologisnya.
Warga menjelaskan, awalnya mereka melihat ada pembagian beras ukuran 5 Kg di salah satu klinik di Jalan Pembangunan sekira pukul 17.30 WIB kepada warga. Melihat itu, warga langsung mendatangi klinik tersebut sekaligus mendokumentasikan pembagian beras.
Setelah diselidiki, ternyata beras sekira 2 ton itu berasal dari kediaman mantan Kades J yang diangkut dengan mobil pikcup.
Mendapat informasi itu, sejumlah warga langsung menuju rumah mantan Kades tersebut. Namun, kedatangan warga langsung dihempang K dan anggotanya yang sejak semula menjaga di depan rumah J.
Kabar tersebut langsung menyebar luas ke warga lainnya, bahkan ormas PP yang juga turun ke lokasi.
Medapat penjelasan itu, Djandra Situmorang mempersilakan warga membuat laporan ke Bawaslu Deliserdang pada Selasa (26/11) dengan membawa bukti foto dan video. “Besok (hari ini-red) kami tunggu laporannya untuk ditindaklanjuti,” tandas Djandra. Red01/ril